IAIN
FAKULTAS SYARIAH UIN A.M. SANGADJI AMBON
Fakultas Syariah Gelar Praktikum Ibadah Haji 2025: Bekal Ilmu dan Spirit Sejak Dini

Ambon, 10 Agustus 2025 – Fakultas Syariah UIN Abdul Muthalib Sangadji Ambon kembali menyelenggarakan kegiatan tahunan Praktikum Ibadah Haji. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa sebagai bentuk pembelajaran praktis untuk memahami rukun, syarat, tata cara, serta hikmah dari pelaksanaan ibadah haji.

Dalam pemaparannya, pemateri menekankan bahwa haji adalah rukun Islam yang wajib direncanakan sejak dini. Beliau menegaskan bahwa panggilan untuk berhaji sejatinya sudah ada sejak Nabi Ibrahim Alaihis'salam menyeru umat manusia untuk datang ke Baitullah.

Pemaparan Materi

Sudah dipanggil Nabi Ibrahim memanggil manusia untuk datang ke sana. Ada Al-Qur'annya, jadi semua sudah dipanggil. Tapi tidak semua memenuhi panggilan. Maka cara berpikir mindset kita itu harus dirubah di masyarakat. Jangan haji tunggu dipanggil, karena dari dulu sudah dipanggil” tegasnya.

Beliau menambahkan bahwa setiap Muslim, baik yang sudah memiliki kemampuan finansial maupun yang belum, harus menanamkan niat berhaji dalam hati. Sebab, perencanaan ibadah haji adalah bentuk ketaatan terhadap kewajiban agama.

Selain pemahaman teologis, mahasiswa juga dibekali dengan pengetahuan teknis mengenai jenis-jenis haji (Ifrad, Qiran, dan Tamattu’), tata cara ihram, serta larangan-larangan yang berlaku ketika berihram. Pemateri menjelaskan secara rinci bagaimana jamaah dari Indonesia umumnya memilih haji Tamattu’ karena kondisi keberangkatan yang datang lebih awal, sehingga menggabungkan ibadah umrah dan haji sekaligus.

Haji Tamattu’ itu mendahulukan umrah, kemudian baru haji. Tetapi ada resikonya, yaitu wajib membayar dam, berupa penyembelihan seekor kambing. Kalau haji Ifrad memang tidak ada dam, tapi berat dijalani oleh jamaah dari Indonesia karena rentang waktunya panjang” Jelas Beliau.

Lebih jauh, mahasiswa diarahkan untuk memahami praktik sejak niat di miqat, tata cara thawaf, doa-doa di sekitar Ka’bah, pelaksanaan sa’i antara Shafa dan Marwah, hingga tahallul sebagai tanda selesainya umrah. Penjelasan diberikan secara runtut agar mahasiswa benar-benar bisa mempraktikkan, bukan sekadar mengetahui secara teori.

Menekankan Pemahaman

Namanya praktikum, sehingga nanti ketika kalian keluar jadi sarjana, paham. Ditanya orang, bisa jawab. Ditanya hukumnya ini, bisa tahu. Karena ketika kuliah praktikumnya serius, ilmunya dapat, prakteknya juga serius” Jelas Beliau.

Kegiatan ini bukan hanya dimaksudkan sebagai simulasi, tetapi juga pembekalan spiritual agar mahasiswa memiliki niat dan semangat sejak dini untuk menunaikan ibadah haji. Pemateri berulang kali mengingatkan agar generasi muda Muslim tidak menunda, melainkan segera merencanakan keberangkatan haji ketika sudah memiliki kemampuan.

Karena haji itu rukun Islam, wajib semua orang Islam untuk merencanakan. Jangan takut merencanakan. Padahal ini wajib. Semua yang wajib harus ada rencana untuk melaksanakan” Pesannya.

Setelah sesi penyampaian materi, kegiatan berlanjut dengan praktik langsung Manasik Haji. Mahasiswa diarahkan untuk mempraktikkan setiap tahapan ibadah haji sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dimulai dari pemakaian kain ihram, mahasiswa laki-laki dan perempuan diberi pemahaman mengenai perbedaan tata cara serta aturan berpakaian sesuai syariat. Pemateri mengingatkan kembali tentang larangan-larangan ketika dalam keadaan ihram, seperti memakai wangi-wangian, menutup kepala bagi laki-laki, serta melakukan perbuatan yang dilarang syariat.

Tanda Wilayah
Praktik Memakai Ihram
Pakai Ihram
Menuju Wilayah Mekkah

Setelah itu, mahasiswa melakukan simulasi niat ihram di miqat, lalu diarahkan menuju area yang telah disiapkan menyerupai Ka’bah. Di sana, mereka mempraktikkan thawaf dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad. Pemateri mencontohkan bacaan doa-doa, sementara mahasiswa mengikutinya.

Tawaf

Dengan adanya praktikum ini, mahasiswa Fakultas Syariah diharapkan mampu memahami makna ibadah haji secara utuh, bukan hanya sebagai ritual tahunan umat Islam, tetapi juga sebagai ibadah yang sarat dengan nilai ketaatan, kesabaran, dan kebersamaan.

Pemateri Praktikum Ibadah Haji

Dr. H. Much. Mu'alim, M.H.I.

Pemateri Ustad Mualim